Istilah ini muncul pada kurikulum merdeka sekarang. Dari segi pengertian pembelajaran diferensiasi sendiri adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa sesuai minat, profil pelajar atau gaya belajar, dan kesiapan belajar siswa.
Sederhananya adalah:
Diawal pembelajaran kita diharuskan melaksanakan pemetaan kebutuhan siswa terlebih dahulu yang tujuannya untuk pengelompokan pada diferensi proses, konten materi pada diferesiasi konten, atau pemberian tugas sesuai dengan tingkat kemampuan siswa pada diferensiasi produk. Karena pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centris), siswa diharuskan ada kegiatan kolaboratif dalam diskusi makanya menekankan dalam modul ajar bisa menggunakan modelnya PBL atau PJBL.
Misalnya kita ingin ada pengelompokan, pengelompokan ini ternyata tidak sembarang. Tujuan kita dalam pembelajaran diferensiasi ini adalah memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka.
Maka diawal sebelum pembelajaran kita sebagai fasilitator bisa memberi kuisoner berupa pemetaan minat belajar siswa, sukanya pada tema apa misalnya olahraga, sains dan teknologi, seni, pendidikan, sosial, kesehatan dll. Maka bisa dikelompokanlah siswa dengan minat yang sama. Karena nanti tugasnya akan berbeda berhubungan dengan tema yang dipilih. Ini masuk kedalam asesmen awal atau tes diagnostik non kognitif.
Atau dalam pengelompokan kita sebagai fasilitator bisa melakukan pemetaan sesuai dengan kesiapan belajar siswa. Maka dengan adanya asesmen awal ini, siswa dikasih tes awal untuk mengetahui kesiapan belajar mereka. Maka bisa dikelompokanlan siswa dengan kategori belum memahami dan sudah memahami. Ternyata kita gak bisa memaksakan siswa yang belum memahami dikasih tugas yang sama dengan yang sudah memahami, dengan demikian dikasihlah LKPD yang berbeda. Tes ini masuk kedalam asesmen awal atau tes diagnostik kognitif
Atau dari segi konten materi, siswa sangat beragam kemampuan ada yang cermat dan cepat memahami dengan cara mendengar, melihat, atau merasakan sendiri sesuai dengan gaya belajar atau profil belajar mereka. Maka bisa dikasih plihanlah kuisoner siapa-siapa sajakah siswa yang menyukai konten materi dengan visual, auditory, atau kinestetik istilah lainnya gambar, video, teks, rekaman, maka kita sebagai fasilitator bisa menyesuaikan materi yang kita sampaikan seusai dengan kebutuhan siswa ini.
Penulis : Indra Purnama, S.Pd
Terbentuknya lulusan yang berprofil pelajar pancasila, kompetitif, inovatif, unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, serta budaya peduli lingkungan.
Jl. Rd. H. Mulya RT. 01 RW. 02, Pusakasari, Kec. Leles, Kab. Cianjur Prov. Jawa Barat
smk.azzarkasyih@gmail.com
081572343466
©
SMK Az-Zarkasyih.
All Rights Reserved.
Designed by
HTML Codex
Distributed By:
ThemeWagon